BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumaat, 17 Jun 2011

~Suci Cintamu~

Melangkah aku meniti titian usang
Menuju lembah gelora hati perasaan
Sendirian ku berjalan ditepian pantai
Melayani perasaan yang keresahan...
Hempasan ombak perlahan di pasir memutih
Ku perhatikan tiap gerak aliran air membuih
Mungkin jauh disudut pemikiran setiap insan
Namun andai diperhatikan dan memahaminya
Pastinya dapat untuk menyingkap maksudnya
Biarpun lembut hempasan ombak ke pantai
Tapi dapat jua ia menghakis pasir ditepian...

Ku cuba memahami segala kejadian itu
Terasa bagaikan adanya akan persamaan
Seperti mana perasaanku yang kini resah
Dilambung badai gelora sebuah cinta hati
Lamaran seorang insan yang ingin memiliki
Dengan perlahan menerokai ruangan hatiku
Lembut membelai jiwa dan perasaan sepiku
Mencari andai ada ruang untuknya dihatiku
Untuk menyemai benih cinta hati tulusnya...

Lamaran itu ku biarkan tanpa jawapannya
Bukan kerna keegoan meninggi dalam diri ini
Bukan jua kerna paras rupa yang ku nilai
Juga bukan kerna rasa kekecewaan lalu
Tapi kerna rasa hatiku yang tak keruan
Membuatkan aku terus diburui keresahan
Dan juga bermainnya persoalan di fikiran

Adakah mampu untukku berikan padanya?..
Adakah cukup ruang hatiku untuk cintanya?..
Apakah benar sejujurnya perasaanku padanya?..
Apakah dapat ku setulusnyamenyintai dirinya?..
Dan sejauh manakah dapat ku bawa cintanya?..
Andai aku menerima lamaran cinta darinya
Dengan kenangan,kedukaan dan kebencianku
Yang masih lagi jelas nyata kini aku rasakan
Tapi ku cuba menyingkirkannya dari ingatan
Agar tidak aku tercurah sisa pada cintanya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
<<HARUSKAH AKU MENERIMANYA???>>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terlihat aku akan kesungguhan dirinya padaku
Kejujuran dalam perasaan dan ketulusannya
Dari renungan mata dan tiap tutur katanya
Membuat hatiku gelisah lara meronta-ronta
Bagai meminta dibukakan kunci pintunya
Yang sekian lamanya terkunci tanpa cinta
Tertutup dari bayu kerinduan sang pencinta...
Perasaan ini jua ku rasakan memberontak
Melawan keresahan fikiranku oleh keinginannya
Ingin memiliki suatu perasaan baru penuh seri
Agar dapat menghilangkan segala sengsara
Dan bangkitnya keceriaan hati yang terluka...
Terhenti seketika langkah kaki ku tika itu
Ku merenung jauh lautan luas tak berpenghujung
Ku tunduk melihat air laut dari hempasan gelora
Perlahan surut perginya ia kembali ke lautan
Dan terus perlahan menghakis pasir memutih
Membawa bersamanya ke dalam lautan biru
Berulangan terjadi setiap masa dan ketika
Tiada terhenti walau berkurun lamanya
Namun masih tetap bertahan sang pasir itu
Biarpun dihakis pergi oleh air yang menyusur
Dari sang badai gelora yang sentiasa datang

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pernah ku terdengar akan kata-kata kiasan ini...

>~Walau selama mana pun menahan sesuatu
     rasa kedukaan dari kekecewaan lalu...
>~Walau sejauh mana pun cuba untuk lari
     dari suatu rasa yang hadir dalam diri...
>~Walau sekuat mana pun kerasnya hati dan
     setinggi mana pun keegoan dalam diri...
::~TAKKAN DAPAT UNTUK MENOLAKNYA
      DAN MENGELAK DARI APA YANG TELAH
      DITENTUKAN OLEH YANG MAHA ESA,
      DAN PASTINYA AKAN MENERIMA JUA
      WALAU BUKAN KEMAHUAN DIRI,
      KERNA ITU ADALAH JALAN HIDUP
      KITA YANG SEHARUSNYA KITA LALUI...

Penuh bermakna kiasan yang diberikan si pujangga
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biarkan kenangan silam itu terus kekal bersama
tanpa meninggalkan ia jauh dari kehidupan kini..
Jadikan pengalaman dari itu untuk mematangkan
diri agar lebih sempurna akal fikiran kurniaan-Nya..
Jangan biarkan kedukaan dari kekecewaan lalu
terus membayangi diri dan mengawal perasaan..
Pastinya sia-sia tiada kan bermakna hidup andai
berterusan membiarkannya terus menguasai..
Hanya kesengsaraan jiwa terpalit pada hidup
memperlihatkan akan kelemahan pada diri..
Yang bisa membuatkan hati dan perasaan
itu begitu mudahnya dipermainkan oleh insan
tanpa hati naluri rasa dan jiwa yang sejati..
Akibatnya diri dipenuhi luka tertusuk duri sembilu
cinta yang penuh kepalsuan mainan si pendusta..
Akhirnya diri jua yang dipersalahkan kerana
membiarkan perasaan itu dipermainkan..
Sedangkan perasaan itu yang terlalu lemah
untuk menilai antara ketulusan dan kejujuran
sesebuah cinta luahan dari si 'Penagih' cinta
sejati ataupun rayuan godaan penuh dusta
dari manusia penakluk jiwa si 'Pemain' cinta..
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sejenak ku memikirkan setiap ungkapan itu
Adakah benar begitu atau kiasan semata
Yang punyai makna tersirat atau sebaliknya
Ku mencari jawapan dan cuba memahaminya
Untuk aku mendapatkan kepastian yang nyata

Mentari senja berlabuh melenyapkan cahayanya
Pudar warna langit membiru bertukar kesuraman
Cahaya jingga memancar malap di ufuk barat sana
Biasan cahaya mentari meredupkan suasana sepi
Terhenti hembusan sang bayu yang bertiupan
Tenang air dilaut tanpa adanya gelombang arus
Bagai terhenti seketika detik waktu ketika itu
Termenung aku dibawah kerendangan pepohon
Memahami kata-kata kiasan si pujangga cinta
Mencari akan kebenaran dalam tiap baris kata
Dan seperti ku rasakan ada kebenaran padanya
Kerna itulah rencana kehidupan akan ku lalui
Andai berterusan aku pada rasa terpendam ini
Akhirnya jawapan untuk kepastian kutemui jua
Bangkit semangat diri untuk menyatakan padanya

Ku renung matanya digenangi kebasahan
Limpahan airmata harapan dari perasaannya
Ku genggam erat jemari halus tangannya
Lantas terukir sebuah senyuman dibibirnya
Seakan mengetahui akan jawapan dariku
Membisu tanpa kata dia menanti luahanku
Luahan jawapan kepada lamaran cintanya
Ingin sekali ku luahkan kata hati sejujurnya
Namun kelu lidahku tak dapat ku berkata
Gemuruh jiwa dirasakan terbit rasa malu
Terasa sukar untuk meluahkan segalanya
Seakan memahami dia akan perasaanku itu
Mengukir senyuman mengungkapkan kata
"TERIMA KASIH ATAS SEGALANYA DAN
  KERNA SUDI MENERIMA CINTANYA..
  JUGA KERANA DIBUKAKAN PINTU HATI
  BUAT DIRINYA BERTAKHTA DISANA"..
Itu diucapkan olehnya diiringi linangan airmata
Kesayuan dilubuk hati ini cuba ku pendamkan..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bersemi indah ikatan percintaan yang terpaut
Menyemai benih cinta dan kasih setia bersama
Menabur janji setia dengan kejujuran dijiwa
Demi keteguhan istana cinta yang diimpikan
Dan akhirnya bermula kisah impian diciptakan
Mencatit dihelaian diari memori kenangan baru
Kebahagiaan menghiasi ruang kehidupan kini
Teratur penuh keindahan taman cinta hati
Kian mekar bebunga cinta dibajai kerinduan
Terang pepohon asmara disinari 'NUR' kasihnya
Dibina istana menepati segala telah dijanjikan
Cinta penuh persoalan kini teguh diistana impian
Ijab kabul akhirnya membuktikan kebenarannya
Dan tercapai sudah segala yang dulu diimpikan
Moga kehidupan dipenuhi keberkatan Dari-Nya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~kusyukuri~

Redup suasana bagai menanti gerimis
badai gelora lembut menghempas pantai
hembusan bayu dingin bagaikan berlagu
alunan rentak kehidupan insan duniawi

Sedangku sendirian dipohon rendang ini
merenungi dan mengagumi kebesaran-Nya
terlihat aku keriangan si anak kecil
bersama ditemani oleh keluarganya
berkejaran bergurau senda bersama
berlari riang menyusuri pantai indah

Terdetik dihatiku tika itu
betapa bahagianya sikecil itu
punyai kehidupan yang sempurna
dengan kasih sayang ayah dan bonda
terasa cemburu dan kerdilnya diriku
tiada pernah kurasai segala seperti itu

Namun tetap jua ku syukuri
segala nikmat telah diberi
walau tiada seindah kuingini
dapat jua ku lalui hidup ini
dengan tekad dan semangat diri
akhirnya kini telah ku sedari
segala hikmah disebalik yang terjadi
dan pada-Nya amat ku mensyukuri

~Alhamdulillah..Syukur padaMu Ya Allah~



رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Maksudnya : "Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatMu yang Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan masukkanlah daku - dengan limpah rahmatMu - dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh"

(An-Naml : 19) 

Rabu, 11 Mei 2011

kau cintaku

bicara hati mengusik jiwaku
mengenang saat indah dulu
mengusik kerinduan hatiku
bersemi kenangan bersamamu
ku harapkan bisa kembali
inginku lalui di ketika ini
hadirlah sayang padaku
ungkapkan kata cintamu
ubati segala kerinduanku
usah menangisi luka lama
walau perit menikam jiwa
hari ini telah kunjung tiba
mengharap tiada lagi duka
semalam berlalu pergi
sebuah cinta yang sejati
kecundangan pedih dirasai
luka kecewa merana diri
masihkah berulang kembali
kenangan dulu dalam memori
seindah itukah kan hadiri
menyambut cinta sekali lagi
luka lama ku rawati sepi
menanti belaian hati suci

~KU INGINI~

Redup mentari senja kian berlabuh
Sendirian aku diperjalanan ini
Meredahi waktu yang berlalu
Menanti terus menanti saat itu
Pastikan tiba untukku satu harapan
Sekian lama ku pasrah menantikan
Akan hadirnya sinar kebahagiaan
Mula bicara kisah kehidupanku
Sekadar anganan yang tak pasti
Mengharapkan suatu keajaiban
Demi kenyataan pada impian
Sukar kutempuhi garis perjalanan
Tidak sekali aku lemah melaluinya
Kerna itu adalah takdir hidupku
Rintangan ku lalui tenang dan sabar
Berharap penuh pasti akan berakhir
Moga lebih kedamaian untukku
Terus meredahi liku-liku berduri
Laluan yang telah dicoretkan untukku
Biar impian hanya sekadar impian
Namun ku tetap ke hingga akhirnya
Agar bisa ku tahu apakah kisahnya
Perjalanan hidupku didunia sementara


sipujangga hati

andai itu nyata

ku gagahi langkah kakiku
melangkah lesu dalam sepi
menangisi duka semalam
mengenang kenangan silam
membuai lamunan resahku
hanyut terbuai kekusutan

andai kupunyai waktu itu
kan ku undurkan putarannya
melihat kembali detik ketika
merubah segala bicara lukanya
menjadi ucapan manis berseri
dan ku jadikan itu puisi cinta

tercipta segalanya darimu
kasih tak tertanding olehku
menggaris batas-batas rindu
melempar jauh saat kesepian
ku ingin selamanya mencinta
insan ku sayang bahagiaku
andai itu nyata.....

sipujangga hati

Khamis, 24 Mac 2011

NIATMU

Semalam.........
Kau pergi meninggalkanku
Membiarkan diriku terpaku
Fikiran dipenuhi persoalan
Mencari sebab dan alasan
Yang terjadi tanpa kutahu
Apakah sebenarnya punca
Terjadinya perpisahan kita
Sedang dirimu kusayangi
Tak pernahku mencurangi

Tapi kau hanya diam saja
Tanpa ada sepatah kata
Hanya linangan airmatamu
Mengalir bersinar dipipimu
Namun tiada aku percaya
Kurasakan itu lakonan saja
Kerna dirimu amat ku kenali
Bukan seorang peratap sepi
Mudah menangisi kedukaan

Sandiwara luka kau mainkan
Melakon watak tanpa sesalan
Mendustai kejujuran pada diri
Berterusan fitnah kau taburi
Meletakkan kesalahan padaku
Walau kau tahu bukan salahku
Dan takkan pernah ku mungkiri
Segala janji yang telah terpatri
Kerna aku idam kebahagiaan

Hari ini........
Tiada ku kenang kisah lalu
Ku lepaskan ia pergi dariku
Tinggal hanya cebisan sisa
Dari helaian coretan bicara
Kiriman darimu ketika dulu
Tapi tiada bermakna buatku
Kerna kini ku punyai bahagia
Terbitnya yang tak ku pinta
Dari hati tulus seorang insan

Semakin lama semakin hilang
Tiada lagi memori yang usang
Lupa aku pada kedukaan lalu
Tertutup oleh kebahagiaanku
Bersama insan kini menyintai
Curahan kasih hati yang suci
Walaupun berparut perasaan
Jadikan sebagai pengalaman
Tempuhi hidup baru bersama

Tapi.........
Kehadiran yang tak diundang
Bersembunyi dibalik bayang

Redupan pepohon merendang
Deruan arus penuh gelombang
Ku amati dirimu dari kejauhan
Dengan perasaan tak keruan
Benar pandangan aku yakini
Ku tahu dirimu yang ku amati
Dan pantas kau hadir padaku

Bermula dengan bicara biasa
Kau bicarakan tentang cinta
Kisah berdua disuatu ketika
Diungkit kenangan bersama
Kau tuturkan tiap kenangan
Aku diam tidak aku pedulikan
Gerak hatiku ada kecurigaan
Pada sikapmu kau tunjukkan
Pasti terselit yang tak kutahu
Rahsia niat hatimu pada diriku

Akhir bicaramu terbit kebenaran
Tersentap hatiku mendengarkan
Kata tersirat dari hati diluahkan
Benar tekaanku akan pandangan
Punyai sesuatu disebalik katamu
Mulai bicaramu memujuk hatiku
Tapi tak terpedaya aku olehmu
Ku biarkan kau tuturkan katamu
Hanya diakhir bicaramu ku mahu
Ingin ku tahu benar niat hatimu

Dan akhirnya terluah jua olehmu
Akan niat sebenarmu menyapaku
Namun tak ku menyangka begitu
Kata sesalan luahan dari bibirmu
Kemaafan kau pohonkan dariku
Menyesali segala kesilapan lalu
Perbuatan dirimu keatas diriku
Memohon keampunan dosamu
Merayu kemesraan dulu dariku
Pedih hatiku bagai ditusuk duri
Sembilu tajam panahan katamu
Tak tertahan mengalir airmataku
Kesayuan bukan kerna rayuanmu
Kerna meratapi kejahilan dirimu
Yang menyesali perlakuan lalu
Setelah sekian lama ia berlalu

Tidak aku dapat menerima dirimu
Kembali melewati taman hatiku
Kerna terpalit sudah duri cinta
Darimu yang dulu pernah kucinta
Takkan lagi sekali aku membiarkan
Hati cintaku untuk kau lukakan
Cukuplah sekali tak berulang lagi
Dan kini sudah ku punyai pengganti
Pergilah kau usahlah kembali lagi....